AD (728x90)

Feature Post

Post Slider (Homepage)

  • Ceria belajar di PAUD dan TK Nirwana Kampung Bocah

    Keceriaan Ananda Belajar sambil Bermain

    Dengan Metode bermain sambil belajar, Nirwana Kampung Bocah senantiasa berkreasi untuk membuat ananda selalu riang gembira dan men-stimulus otak ananda.

  • Informasi Pendaftaran Siswa Baru

    Informasi Pendaftaran Siswa Baru dapat Menghubungi Ibu ERLINA 085291625879 atau Ibu Laela 081326846665

  • Metode Sentra Nirwana Kampung Bocah

    Sentra Bermain Nirwana

    Belajar sambil bermain di Nirwana Kampung Bocah. Berbagai pilihan belajar menggunakan metode Sentra antara lain : Senta Bahan Alam, Sentra Balok, Sentra Persiapan, Sentra Seni Kreatifitas, Sentra Main Peran dan Ibadah

  • Fasilitas PAUD TK Nirwana Kampung Bocah

    Fasilitas PAUD dan TK Nirwana

    Berbagai fasilitas bermain dan belajar untuk ananda dipersiapka dengan baik dan aman. Fasilitas bermain jembatan burma, jaring laba-laba, rumah pohon, kolam renang, playground yang luas, kamar mandi dan area wudhu, dll.. akansangat menunjang proses belajar ananda.

Rabu, 24 November 2021

Metode Sentra menerapkan "Disipline With Love"

 

Metode Sentra menerapkan Displine With Love

Metode Beyond Centers and Circle Times (BCCT) marak dihadirkan dan diterapkan di Indonesia. Mungkin inilah sebagai jawaban untuk menghadapi era saat ini. Kita saat ini tak bisa lagi mengajarkan ilmu-ilmu sekedar berhitung, ilmu alam, Bahasa dan sejenisnya. Anak-anak harus dilatih ilmu kehidupan yang memungkinkan mereka merasakan sendiri dan menemukan masa depan baru itu.

metode sentra

Semua ilmu pengetahuan tidak diajarkan pada mereka, tetapi ditemukan sendiri oleh anak melalui pengalaman bermainnya dan kerja proyek yang dirancang gurunys. Demikian kata pakar pendidikan Jean Piaget.

Ada 3 guru dalam hidup anak yaitu gurunya di sekolah, orang tua di rumah dan lingkungan. Ketiganya sama-sama memegang peranan penting. Metode sentra tak sekedar membangun kemampuan akademik melainkan menyentuh semua aspek kehidupan termasuk sikap dan perilaku. Karena itu metode sentra harus dijalankan di rumah.  Misalnya konsep sekolah tanpa 3M yakni Marah, Melarang dan Menyuruh. Di Sekolah Nirwana menerapkan konsep tersebut. Istilahnya adalah “Diciplin with love”. Guru tidak boleh marah karena hal itu bisa membuat anak kehilangan daya nalar. Guru tidak boleh melarang agar anak berani bereskplorasi, bertindak dan berpendapat. Guru tidak boleh menyuruh atau memerintah agar anak bisa menumbuhkan daya inisiatif dalam dirinya.

Jika guru sudah menjalankan program itu di sekolah, tetapi orang tua melanggar hal itu dengan marah, melarang dan menyuruh anak saat dirumah, maka program itu akan rusak. Tentu untuk menjalankan konsep tanpa 3M itu bukan hal mudah. Namun siapa bilang mendidik anak adalah perkara mudah?

Lalu bagaimana caranya? Tentu ketiga guru dalam hidup anak harus belajar bersama, bersinergi agar program sentra ini berhasil. Guru harus belajar cara berkomunikasi dengan anak agar bisa menghindari 3M ini. Selain itu guru dan orang tua meminimalisir 12 gaya popular  kesalahan komunikasi dengan anak yaitu (marah, meyuruh, melarang, mengkritik, menasehati, membohongi, dll)

Karena dengan menerapkan metode ini. Nirwana kampung Bocah bukan sekedar sekolah. Nirwana adalah program pendidikan. Semoga bermanfaat

Senin, 13 September 2021

Metode Sentra Membangun Kecerdasan Logika Matematika

 Kecerdasan Logika Matematika.

"Learning is most effective when it's fun"

Metode Sentra Membangun Kecerdasan Logika Matematika. kecerdasan logika matematika ini kita bangun dengan belajar melalui bermain salah satunya di sentra persiapan. Kemampuan matematika yang kita bangun pada anak bukan sekedar mengetahui angka maupun bisa menghitung benda. Program Nirwana membangun kemampuan logika matematika.

Howard Gardner dalam bukunya Multiple Intellegences mendefinisikan kecerdasan logika matematika sebagai kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara sistematis, berpikir logis penalaran induktif/deduktif, ketajaman pola-pola abstrack serta hubungan. hubungan. atau kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan matematika.

Metode BCCT atau metode sentra pembelajaran untuk membangun kecerdasan logika matematika dikemas dengan metode bermain yang menyenangkan. Kurikulum yang memperhatikan tahap perkembangan anak dan kebutuhan anak maka guru harus  mampu membuat lesson plan atau rencana pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan, sesuai usia, dan sesuai dengan kerja otak anak.

Lebih cerdas dengan bermain. maka fokus pembelajaran di metode BCCT ini adalah anak senang belajar, anak senang matematika. Pembelajaran yang menyenangkan Inilah yang menjadi kurikulum sekolah. Pembelajaran melalui metode sentra anak akan belajar menggunakan alat-alat media pembelajaran, mengenalkan konsep matematika dengan alat peraga dan permainan-permainan yang melibatkan kegiatan matematika. jadi pembelajarannya adalah Non Direct Teaching jadi bukan menggunakan LKS yang anak duduk diam mengerjakan soal penjumlahan. 

Dengan menghadirkan pembelajaran matematika yang menyenangkan anak akan senang belajar, anak akan berpikir matematika itu mudah matematika itu menyenangkan sehingga konsep-konsep matematika akan tertanam kuat di memori anak. "Learning is most effective when it's fun"

Rabu, 01 September 2021

Circle Time pada metode BCCT atau sentra

Circle Time

Circle Time artinya saat anak dan guru duduk bersama dalam satu lingkaran (namun tidak harus bentuk lingkaran) sebagai moment untuk memberi pijakan anak di waktu transisi untuk kegiatan selanjutnya. Saat circletime juga sebagai moment untuk membangun pemahaman dan konsep-konsep pada anak. Inilah mengapa di sekolah dengan menggunakan metode BCCT (Beyond center and Circle time) Circle Time merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran. 

Kegiatan circle time dilakukan anak-anak setiap hari di sekolah. Semua anak akan duduk bersama dan mereka melakukannya dengan fokus, tertib dan saling menyimak perkataan. Saat satu bicara yang lain akan mendengarkan. anak-anak bisa duduk tenang tanpa teralihkan pikirannnya dengan mainan yang ada disebelahnya.

Saat circle time semua anak mendapat perhatian dari guru. Semua anak bisa terjangkau oleh pandangan guru. Semua anak bisa menyampaikan pikiran , ide dan pengetahuan mereka kepada guru dan teman-temannya. Saat Circletime kemampuan representational knowledge anak juga terbangun. inilah saat merangkai ide dan mengikat ilmu pengetahuan.


Teman yang lain harus menghormati dengan menyimak presentasi atau apa yang disampaikan teman lainnya. Karena di sekolah dengan metode BCCT atau sentra ilmu tidak diberikan satu arah dari guru kepada murid. anak-anak bisa belajar dari teman yang lain. Guru pun bisa belajar dari anak. Tugas guru sebagai fasilitator selalu memberi dukungan-dukungan positif agar anak bisa bekerja sesuai prosedur kerja, bisa bekerja dari start sampai finish. 

Selain menyampaikan ide maupun pengetahuan saat circletime anak lelausa menyampaiakan perasaanya. Guru akan bertanya "bagaiamana perasaanmu setelah bermain di sentra? apakah kamu senang?" maka anak akan merasa bahwa perasaannya dan dirinya diterima oleh gurunya. ini menjadi energi positif bagi anak untuk selalu belajar dengan bahagia dan senang belajar. 

Saat Circletime hubungan guru dan murid juga akan terbangun. Saat berkomunikasi dengan murid guru menggunkan sebutan "teman-teman" karena dalam metode sentra guru-guru memosisikan dirinya sebagai teman dari murid, sehingga terbangun kedekatan dan persahabatan. 


Senin, 16 Agustus 2021

Guru Belajar

 

Guru belajar adalah salah satu agenda rutin yang dilakukan professional educator PAUD TERPADU NIRWANA KAMPUNG BOCAH yang di
kemas dalam bentuk miniworkshop. Dimana kegiatan ini dilakukan setiap libur akhir semester. Guru belajar sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas guru dalam belajar. Pentingnya dalam pelaksanaan kegiatan ini untuk kami para guru, karena kita harus terus berbenah, berinovasi, mengembangkan diri serta harus terus semangat belajar. Karena sebelum mengajak anak untuk cinta belajar, maka guru harus cinta belajar terlebih dahulu.

Semakin banyak diskusi semakin banyak guru belajar. Itulah yang mendasari kegiatan ini. Bahwa ketika guru belajar maka ia akan terus memperbaiki diri, menambah ilmu, meluaskan wawasan dan menajamkan pikiran seorang guru. Karena guru mengajar manusia-manusia hidup yang akalnya juga terus hidup.

Guru belajar dan berbagi ilmu ini dilakukan focus membedah tentang program kegiatan bermutu di sekolah. seluruh tahap perkembangan anak, membuat rencana kegiatan dalam satu tahun ke depan, mengembangkan kurikulum, membuat program-program baru yang akan ditambahkan, kegiatan pelaksanaan pembelajaran tema. Dalam kegiatan ini, guru tidak hanya menerima materi sebagai ilmu dan pembelajaran, akan tetapi dengan lebih banyak berdiskusi, berpendapat, bertukar pikiran, menambah skill dan mempraktikan dari ilmu yang didapat. Dalam miniworkshop ini juga terdapat pelaksanaan simulasi kegiatan belajar mengajar. Seperti bagaimana dalam berkomunikasi dengan anak, menstimulasi perkembangan anak, mengembangkan pengetahuan dan mengevaluasi dalam pelaksaanannya. Tak cukup hanya sampai demikian, guru juga membuat rangkuman dalam setiap materi yang disampaikan serta belajar mengingat kembali dari materi yang disampaikan pada keesokan harinya.

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, program miniworkshop ini juga menghadirkan narasumber dari luar atau juga konsultan. Perlunya menghadirkan narasumber, agar guru juga lebih banyak belajar dan sharing pengetahuan dan informasi dari luar yang sangat cepat berkembang. Dan tentunya juga kehadiran para narasumber, guru juga tidak hanya menerima materi, tetapi juga berdiskusi, dan juga berani dalam menyampaikan ide dari aplikasi dari ilmu yang disampaikan. Materi-materi yang disampaikan sangat beragam dan dengan metode penyampaian yang beragam sehingga guru pun semangat dalam belajar.

Pandemic tidak menjadikan guru berhenti belajar dan tetap terlaksananya kegiatan miniworkshop. Dan dengan protocol kesehatan yang tetap terjaga, guru tetap semangat dalam mengikuti pelaksanaan miniworkshop di sekolah. Saat pandemic ini, miniworkshop juga dilaksanakan dengan penambahan kegiatan Program Pengasuhan Orang Tua (PPOT) 1-6 yang dilaksankana secara virtual Zoom dari sekolah AL Falah Jakarta. Pada kegiatan ini guru mendalami materi seputar sentra seperti 7 essensial skill, domain circular, 18 sikap, weebing, tema dan sentra tentunya. Dengan kegiatan ini guru meningkatkan kemampuan dengan belajar membuat dan mengaplikasikan dari ilmu yang telah diterima selama PPOT. Dengan merefresh ulang materi yang telah didapat dan simulasi kegiatan secara lansung. Menerima dan mengolah kembali dari ilmu yang didapat sehingga menjadikan perubahan kea rah yang lebih baik dalam setiap ilmu dan pembaharuan yang didapat.

Dengan adanya kegiatan rutin miniworkshop ini, mampu meningkatkan kemampuan dan kuatitas guru Nirwana, menjadikan guru-guru pembelajar yang senantiasa senang dan cinta belajar tentang hal apapun, menambah ilmu dan wawasan guru, menjadikan suatu wadah kebersamaan dan menjadikan satu kesatuan guru menjadi sebuah team yang solid. Karena dengan ilmu pengetahuan bias merubah diri kita. The power of knowledge!! Salam belajar dan bertumbuh
 

Selasa, 10 Agustus 2021

Main Pembangunan Membangun Proses Berpikir Anak


Main pembangunan adalah salah salah satu jenis main pada metode sentra atau BCCT. Main pembangunan disebut juga main atau main konstruksi. Ada 2 jenis main pembangunan yaitu pembangunan bersifat cair dan terstruktur. 

Main pembangunan terstruktur salah satunya dengan menggunakan balok. Main pembangunan paud melatih anak untuk merepresentasikan pengetahuan dan struktur berpikir menjadi sebuah karya bangunan. Kesemapatan main pembangunan di usia dini membantu anak untuk mengembangkan kemampuan koordinasi motorik halus, mengembangkan kemampuan berpikir operasional sehingga kemampuan ini akan sangat bermanfaat ketika mereka dewasa nanti.

Main pembangunan dengan menggunakan balok di Nirwana terstimulus di sentra balok. Konsep bermain balok pertama kali di kembangkan oleh Caroline Pratt, pada tahun 1980-an, yang merupakan lulusan akademi keguruan dan mejadi pengajar di New York. Awalnya Carroline memperhatikan pendidikan  tradisional di sekitarnya yang bersifat rutinitas yang hanya terdiri d
ari kegatan membaca, menulis dan berhitung. Kemudian ia berusaha mencari metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan dan potensi dari anak anak. Dengan keahliannya mengolah kayu Carroline bereksperimen menciptakan pendekatan pembelajaran melalui balok. 

Mengadopsi dari sistem BCCT dari sekolah sekolah percontohan Nirwana Kampung Bocah yang menjadikan Al Falah sebagai contoh, yang menjadikan sentra balok sebagai salah satu sentra di sekolah untuk mentimulus perkembangan anak sesuai dengan kebutuhannya. di sentra ini anak- anak dilatih untuk mengembangkan proses berpikirnya, harus mampu memiliki ide perencanaan dan memiliki rasa pantang menyerah ketika bangunannya roboh serta rasa percaya diri dalam membangun. 

Tujuan Bermain Balok

Fokus dari sentra balok adalah memberi kesempatan aak untuk main bahan pembangunan. Piaget mengatakan bahwa main bahan pembangunan membantu anak untuk mengembangkan kerampilan yang mendukung tugas-tugas sekolahnya setra mendukung untuk membangun konsep sistematika berpikir. Melalui pembangunan anak anak mempreentasikan ide ide melalui media.  Media yang digunakan di sentra Balok adalah media terstruktur. Balok unit merupakan media terstruktur, dan
mempunyai bentuk yang telah ditentukan sebelumnya. Serta mengarahkan bagaimana anak anak meletakan bahan tersebut menjadi sebuah karya. Contoh media terstruktur lainnya adalah leggo

Kegiatan bermain balok berpotensi untuk meningkatkan pembelajaran terpadu, yaitu bermain balok membantu anak dalam penemuan lingkungan sekitar mereka. Mereka harus berkomunikasi, bertukar ide, dan membuat rencana kemudian membangun untuk merealisasikan ide ide mereka dengan menggunakan balok-balok. Pertukaran ide dan juga mungkin peruahan rencana pembangunan. Kemampuan merencanakan sebelum membangun, kemampuan bekerja sama, memberi dan menerima ide memperluas dunia balok. Hal ini menjadi bagian dari anak untuk belajar berfikir secara teratur dan mengekspresikan diri mereka sendiri secara nyata. Mereka juga belajar untuk klasifikasi, merencanakan, berdisiplin saat bermain balok bersama dengan teman kelompoknya, belajar konsentrasi dalam kegiatan.

Pameran Sekolah Anak Usia Dini


Minggu, 9 November 2021, dengan suasana hari yang cerah Paud Terpadu Nirwana Kampung Bocah menggelar acara Pameran Sekolah (Art Exhibition)  di Balai Budaya Banjarnegara. Nirwana Kampung Bocah menjadi sekolah paud yang pertama yang menggelar acara pameran di Banjarnegara. Pameran ini merupakan bagian dari kegiatan Family Day yang diadakan PAUD Terpadu Nirwana Kampung Bocah setiap tahun. Pameran ini mengusung tema Go Green, sekaligus untuk kampanye mengurangi penggunaan plastik kepada masyarakat.

 Alhamdulillah Allah Al Badi’ memberikan kreatifitas kepada teman – teman kecil Nirwana untuk menciptakan karyanya. Dari kelompok kecil seperti Baby Class, Toddler, Playgroup, hingga kelompok besar TK B dan TK A berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pameran hasil karya ini merupakan hasil representasi pengetahuan yang diperoleh selama mereka belajar di sekolah di sentra Seni dan Kreatifitas, sentra Bahan alam, Sentra Persiapan. Seperti hasil jurnal pagi, karya-karya sesuai tema missalnya miniature televise, miniatur sepeda, miniature rumah, meluksi di botol, pigura, hasil lukisan, finger painting dll. Berbagai karya yang terbuat dari barang bekas seperti botol plastik, kertas, kardus dan lainnya diolah menjadi bermacam benda seperti bentuk bunga, vas bunga, mainan anak, lukisan, bingkai foto dan miniatur rumah dari stik eskrim yang memiliki nilai seni.

Para orang tua, anak – anak antusias dengan pameran ini, bahkan mengajak saudara serta kerabat untuk mengunjungi Art Exhibition PAUD Terpadu Nirwana Kampung Bocah. Mereka juga sangat antusias untuk mengikuti rangkaian kegiatan Pameran Sekolah seperti pameran seni rupa, menggambar, melukis kaos dan kegiatan menarik lainnya. Ada juga beberapa wartawan dari media massa lokal yang meliput Art Exhibition PAUD Terpadu Nirwana Kampung Bocah. Serunya kegiatan Art Ekhibition ada di  https://www.youtube.com/watch?v=wIMMmsSut5YA

Bukan hanya sekali Wakil Bupati Banjarnegara menghadiri acara-acara Nirwana. Pameran ini pun juga dihadiri sekaligus membuka acara Pameran Sekolah. Wakil Bupati Banjarnegara. memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Bapak Syamsudin, M.Pd menilai hal tersebut dapat merangsang kreativitas anak sejak dini. Selain itu juga melatih anak-anak untuk peka terhadap lingkungan dengan mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Wakil Bupati juga mengatakan, setiap anak memiliki potensi dan jika dikelola dengan baik sejak dini maka akan terwujud sumber daya manusia yang berkualitas. Ditekankan, pendidikan tidak hanya berbicara tentang peningkatan dari segi inteletual saja, tetapi juga tentang bagaimana membangun karakter anak didik menjadi manusia yang baik.

“PAUD Terpadu Nirwana diharapkan mampu menjadi salah satu lembaga pendidikan yang mampu menjawab tantangan tersebut, mejadikan anak didik pintar, kreatif dan berakhlak mulia dimulai sejak usia dini,” katanya

Kegiatan ini meninggalkan kesan yang menarik bagi teman – teman Nirwana, beberapa anak dan orang tua menyarakankan agar art exhibition dapat dilaksankan kembali. Alhamdulillah, Art Exhibition PAUD Terpadu Nirwana Kampung Bocah ini  merupakan yang pertama terselenggara dari sekolah PAUD di Banjarnegara. Acara ini tidak terlepas dari kerja keras segenap tim guru dan karyawan yang mendekorasi sendiri dan mempersiapkan segala sesuatu untuk suksesnya kegiatan ini. Terimakasih kami sampaikan untuk para orang tua juga pihak – pihak yang membantu demi terselenggaranya Art Exhibition PAUD Terpadu Nirwana Kampung Bocah.

“Setiap anak cerdas. Setiap anak unik. Setiap anak punya kreativitas. Kita para orang dewasa membantu mereka untuk mengeksplore segala potensi yang ada pada diri mereka”

Sekolah Inklusi di Banjarnegara

 

Sekolah inklusi adalah sekolah yang memberikan pendidikan untuk anak normal dan anak berkebutuhan khusus (ABK). Di Nirwana Kampung Bocah, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun yang tidak akan belajar di kelas yang sama dan mendapatkan pendidikan yang serupa. Namun, anak berkebutuhan khusus tetap didampingi oleh guru pendamping selama kegiatan belajar mengajar.

Sistem pembelajaran, pengajaran, kurikulum, sarana dan prasarana serta sistem penilaian di sekolah inklusi akan mengakomodasi kebutuhan anak berkebutuhan khusus atau special needs sehingga mereka dapat beradaptasi dan menerima pendidikan sebaik mungkin.

Dengan sekolah inklusi anak special needs akan dididik bersama anak lainnya yang tidak memiliki keterbatasan serupa. Di kelas tersebut, para siswa terlatih dan terdidik untuk dapat menghargai, menghormati, menerima satu sama lain dan melatih empati siswa.  Dengan bersekolah inklusi, anak special needs menjadi terdorong untuk lebih percaya diri karena memiliki kesempatan untuk belajar dan menjalin pertemanan dengan teman sebayanya.

Sekolah inklusi bisa menjadi pilihan yanng tepat bagi anak-anak spesial needs agar bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar, tumbuh dan berkembang dengan baik. Hingga saat ini jumlah sekolah inklusi masih terbatas dan belum tersebar merata di Indonesia, dan Paud Terpadu Nirwana Kampung Bocah merupakan salah satu sekolah inklusi yang ada di Banjarnegara.

Nirwana Kampung Bocah bukan sekolah eksklusif. Nirwana memiliki fasilitas pendukung untuk menjadi sekolah inklusi diantaranya adalah staf guru pengajar yang mengerti tentang perkembangan anak, terapis khusus special needs, ruangan terapi, APE pendukung pembelajaran anak, playground, kolam renang, papan climbing, dan ruang baca.

Anak special needs diberikan terapi sesuai dengan kebutuhan anak guna menaikkan tahap perkembangan anak. Nirwana Kampung Bocah memberikan terapi okupasi, terapi wicara dan terapi perilaku berbasis smart ABA (Applied Behavioral Analysis).

Senin, 09 Agustus 2021

Metode Sentra: 6 Prinsip Metode Sentra

Metode sentra bertujuan mengorganisasikan informasi dan pengetahuan yang masuk ke otak anak secara rapid an teratur, sehingga akan terasa manfaatnya di kemudian hari. Manfaat itu akan dirasakan tidak hanya ketika anak menyelesaikan ujian sekolah, tetapi juga ketika anak menghadapi persoalan dalam hidupnya begitu kata Wismiarti tamin founder metode Sentra atau BCCT di indonesia 6 Prinsip dalam Metode Sentra yaitu:


  1.  Pendidikan berorientasi pada kebutuhan anak. Karena itu setiap kegaiatan pembelajaran harus selalu mengacu pada tujuan pemenuhan setiap individu. Maka kurikulum pun dirancang untuk setiap anak. Karena setiap anak memiliki kecerdasan, kebutuhan dan tahap perkembangan yang berbeda-beda.
  2. Dunia anak adalah dunia bermain. Maka selayaknya konsep pendidikan untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain. Anak belajar melalui permainan yang menyenangkan. Misalnya untuk belajar berhitung , anak-anak tidak harus diajari secara langsung tetapi dengan cara bermain. Ini bias kita lihat contohnya di Sentra Balok.
  3.  Kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk membangun sistematika kerja. Anak belajar bekerja dengan menggunakan prosedur kerja. Anak dilatih bias bekerja dari start dan finish. Sehingga anak akan diajarkan menentukan pilihan-pilihan dari serangkaian kegiatan, focus pada apa yang dikerjakan dan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan yang dia telah mulai dengan tuntas. Konsep bekerja dengan tuntas sangat ditekankan pada anak. Hal inilah sebenarnya yang sangat dibutuhkan saat dewasa nanti saat anak menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Jika kemampuan ini terbangun sejak dini, anak akan tumbuh menjadi mausia yang selalu memahami proses dan tidak mengejar sesuatu secara instant. Prinsip ini berkaitan dengan strategi membangun kemampuan Executive functions seorang anak. Eksekutif Function adalah kemampuan otak untuk mengelola perhatian, emosi, dan perilaku agar seseorang bias mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki executive function yang baik akan mampu focus dalam melakukan pekerjaan dan bias melakukan analisis lebih dalam terhadap berbagai informasi atau pilihan yang ada, lalu memilih yang terbaik. Jadi sangat bermanfaat tidak hanya apada masa sekolah, tetapi saat anak sudah dewasa.
  4. Kegiatan Pembelajaran berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup anak yaitu membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi dan memiliki keterampilan dasar yang berguna bagi kehidupnnya.
  5. Pendidikan dilkasnakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip perkembangan anak. Proses belajar dilihat pada perubahan yang terjadi di sel ot
    ak. Stimulus pendidikan ini bersifat menyeluruh, mencakup semua aspek perkembangan. Karena itu, setiap kegiatan harus dapat mengembangkan atau membangun berbagai perkembangan atau kecerdasan anak.
  6. Dalam kegiatan main, anak akan belajar lebih banyak bila mendapat pijakan (scaffolding) dari guru. Ada empat pijakan main, yaitu pijkan penataan lingkungan main, pijakan pijakan awal main, pijkan individual yang diberikan saat anak main dan pijakan setelah main. Pijakan lingkungan main misalnya menata media main yang ditata mengalirkan kepada anak rencana gerak yang akan dipelajari anak. Pijakan awal main misalnya diisi dengan kegiatan membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau tema yang sedang dipelajari. Pijakan saat main misalnya memberikan dukungan kepada anak untuk memperluas pengalaman mainnya. Pijakan setelah main misalnya mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman main bersama teman-temannya.

 Demikian 6 prinsip dalam metode sentra. Metode ini bias digunakan untuk membangun kemampuan anak setinggi dan sejauh apa pun. Karena dalam metode sentra ilmu tidak diberikan satu arah dari guru kepada murid.

 

 


Metode Sentra atau Metode BCCT


 Nirwana Kampung Bocah sebagai sekolah yang menggunakan metode BCCT atau Metode Sentra. Metode yang diadopsi dari Sekolah AlFalah Cipayung Jakarta Timur sebagai Founder Metode Sentra di Indonesia. BCCT sendiri dikembangkan di luar negeri pada sekolah Creative School Florida Amerika Serikat. Metode ini memang sudah berkembang luas di Indonesia  sebagai metode yang telah melalui uji penelitian panjang di CCCRT Florida oleh para pakar pendidikan anak. 

Konsep belajar melalui bermain sebagai ciri utama metode sentra. Konsep belajar yang menyenangkan agar anak cinta belajar. Anak tidak lagi duduk diam di kelas mendengarkan guru mengajar. Pembelajaran pada metode sentra bersifat alamiah melalui berbagai kegiatan, sehingga anak belajar secara langsung tidak sekedar mendapat pengetahuan dari gurunya. Anak akan menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri sehingga pengetahuan itu akan terekam kuat di memorinya.

Metode sentra dirancang untuk memberikan setting pembelajaran yang bisa memberi stimulus otak anak untuk aktif, kreatif dan terus berpikir dengan bereksplorasi menggali berbagai pengalaman dalam proses belajarnya, bukan sekedar mengikuti perintah, meniru atau menghafal yang diajarkan gurunya. Sehingga nama metode ini Beyond Centers and Circle Time. Beyond Center artinya proses eksplorasi dalam belajar yang begitu luas. Adapun Circle Time artinya adalah waktu bagi murid dan guru untuk duduk melingkar membangun interaksi, berdiskusi tentang apa rencana belajar yang akan dijalankan atau apa yang sudah dilakukan

Konsep pendidikan BCCT memang menenmpatkan anak didik sebagai pusat dalam proses belajar mengajar. Dari situlah nama BCCT kemudia diadopsi menjadi metode Sentra. Oleh karena itu yang harus aktif pada saat belajar mengajar adalah anak didiknya. Bukan sebaliknya, guru yang aktif berbicara mengajar dan anak hanya pasif diam mendengarkan. Seperti itulah sekolah yang selama ini kita kenal bukan? Dan masih banyak sekolah yang seperti ini.

Dengan konsep Moving Class, anak secara aktif bias bebas bergerak dan mengeskplorasi berbagai hal yang ada di sekolah. Peran guru lebih sebagai fasilitator dan motivator agar proses bermain bias terarah. Dengan begitu aspek kecerdasan majemuk atau multiple intellegences (kecerdasan Linguistic, kecerdasan Bahasa, kecerdasan logic Matematika, kecerdasan Visual Spasial, kecerdasn Intrapersonal, kecerdasan Interpersonal, kecerdasan naturalis, kecerdasan Spiritual, kecerdasan musical) setiap anak bias dikembangkan secara optimal.

Semua itu dikemas dalam bentuk metode sentra sebagai alat untuk transfer pengetahuan melalui berbagai kegiatan yang ada di sentra. Semua kegiatan dirancang atau disebut Lesson Plan atau rencana pelajaran. Semua proses transfer pengetahuan kepada anak harus dalam bentuk bermain yang tertuang dalam Lesson Plan. Tentunya melalui kegiatan main yang membuat anak belajar dengan efektif. Bukan sekedar main-main. Sehingga waktu bermain, jenis main media dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Dan semua harus dilakukan dengan landasan teori yang benar. Sentra yang ada di di Nirwana Kampoeng Bocah ada sentra bahan alam, sentra balok, sentra main peran besar, sentra main peran kecil, sentra ibadah, sentra seni dan kreatifitas dan sentra persiapan.

Jadi kunci di metode ini adalah mendidik anak berdasarkan kebutuhan sesuai tahap perkembangannya.

“Dunia anak adalah dunia bermain, maka selayaknya konsep pendidikan untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain, agar ilmu pengetahuan dapat diterima anak dengan proses yang menyenangkan dan langsung dapat diaplikasikan dalam kegiatannya” (Wismiarti Tamin, Founder BCCT di Indonesia)

Feature (Side)

© 2013 PAUD TK Nirwana Kampung Bocah Banjarnegara. All rights resevered. Designed by Templateism